PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DALAM PEMBELAJARAN
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mata Kuliah Teknologi Informasi dan
Komunikasi Dalam Pendidikan
AI LISTRIANI
(7516167267)
IRMA INDRIANI (7516168001)
MARIA LILIANA (7516168267)
NURYANTI (7516168267)
YONGYONG(7516168002)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
PASCA SARJANA UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berdasarkan pendapat Bennet, Allbrecht (2000:216-218)
yang menyatakan bahwa unsur utama dalam pengembangan pembelajaran di pendidikan
anak usia dini adalah bermain[1]. Pengembangan program
pembelajaran bagi anak paud harusnya sarat dengan aktivitas bermain yang
mengutamakan adanya kebebasan bagi anak untuk bereksplorasi dan beraktivitas. Selain
itu, pada dasarnya pengembangan program pembelajaran di paud adalah
pengembangan sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang dapat memperkaya
pengalaman bermain anak tentang berbagai hal, seperti cara berpikir tentang
diri sendiri, tanggap pada pertanyaan, dan dapat memberikan argumen untuk
mencari berbagai alternatif pemecahan masalah[2].
Di sisi lain, perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi dewasa ini begitu pesat terjadi, kemajuan teknologi telah menjadi
bagian dari kehidupan dan kebutuhan setiap manusia tidak hanya orang dewasa
tetapi juga mempengaruhi pola hidup anak-anak. Banyak orang tua saat ini
menerapkan pola asuh yang memanfaatkan teknologi, seperti mengenalkan anak-anak
untuk bermain gadget dan games sepanjang hari, hal ini mempengaruhi pembentukan
konsep bermain anak salah satunya yaitu bermain
adalah menggunakan gadget. Tentunya kondisi ini tidak dapat dihindarkan karena
mereka tumbuh dan hidup di era teknologi. Untuk menghadapi kondisi tersebut dan
mengimbangi perubahan lingkungan yang terjadi maka perlu ada penyesuaian dari
sisi pendidikan. Penyesuaian pendidikan yang dimaksud adalah adanya
pengembangan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi,
agar pemahaman anak tentang pemanfaatan kemajuan teknologi dapat terbentuk
secara positif.
Berdasarkan uraian
di atas, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimanakah menerapkan TIK dalam
pembelajaran?, pertanyaan ini muncul untuk memastikan bahwa tujuan pengembangan
pembelajaran yang memanfaatkan TIK adalah untuk mengembangkan semua aspek
perkembangan anak dan mengakomodir kebutuhan anak untuk berkreasi dan
mengembangkan imajinasi, serta tetap dalam prinsip pembelajaran anak usia dini
yaitu belajar sambil bermain. Untuk itu,
dalam makalah ini akan mengkaji peranan TIK dalam pendidikan dan penerapan TIK
dalam pembelajaran khususnya di pembelajaran anak usia dini.
B.
Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, rumusan masalah yang
dikemukakan fokus pada:
1. Bagaimana peranan TIK dalam dunia pendidikan?
2. Bagaimana penerapan TIK dalam pembelajaran anak usia dini?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk memahami penerapan
TIK dalam pembelajaran agar sesuai dengan kaidah pendidikan sehingga adanya
peran teknologi dapat lebih efektif meningkatkan perkembangan anak.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pengertian teknologi informasi dan
komunikasi (TIK)
sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK secara umum
adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan
(akuisisi), penyajian informasi (Kementrian Negara Riset dan Teknologi, 2006:
6).[3] Semua perangkat keras,
perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun
telekomunikasi muncul
setelah berpadunya teknologi komputer dan teknologi komunikasi sebagai sarana
penyebaran informasi pada paruh kedua abad ke-20.
Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang
sangat pesat, jauh melampaui bidang-bidang teknologi lainnya. Bahkan sampai
awal abad ke-21 ini, dipercaya bahwa bidang TIK masih akan terus pesat
berkembang dan belum terlihat titik jenuhnya
sampai beberapa dekade mendatang. Pada tingkat global, perkembangan TIK telah
mempengaruhi
seluruh bidang kehidupan umat manusia. “Intrusi” TIK ke dalam bidang-bidang
teknologi lain telah sedemikian jauh sehingga tidak ada satupun peralatan hasil
inovasi teknologi yang tidak memanfaatkan perangkat TIK.
Hal tersebut sesuai
dengan yang dinyatakan Bill Gates bahwa teknologi informasi dari massa ke massa selalu
mengalami perkembangan yang pesat. Kemajuan yang pesat dalam bidang elektronika
menyebabkan kemampuan komputer maju pesat dan cepat usang mengikuti Hukum Moore
(Vide;Bill Gates, 1995 dalam PUSTEKKOM) dimana kemampuan chip komputer akan menjadi
dua kali lipat setiap tahunnya, perangkat lunak semakin canggih, dan batas maya (virtual) tidak akan
pernah tercapai[4].
B. Peranan TIK Dalam Dunia
Pendidikan
Berkaitan dengan perkembangan
TIK yang begitu cepat dan melesat maka program pembangunan pendidikan di Indonesia pun berupaya melakukan penyesuaian. Bentuk program pembangunan
pendidikan dirancang menjadi pendidikan yang terpadu, terarah dan berbasis teknologi yang diharapkan dapat memberikan multiplier effect dan nurturing effect
terhadap hampir semua sisi pembangunan pendidikan, sehingga TIK berfungsi
untuk memperkecil kesenjangan penguasaan teknologi mutakhir, khususnya dalam
dunia pendidikan.
Alhasil, banyak sekali lembaga pendidikan
yang telah berhasil mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mendukung proses
pembelajarannya. Keberadaan
sistem informasi dan komunikasi menjadi salah satu komponen yang tidak dapat
dipisahkan dari aktivitas pendidikan, dimana TIK memiliki peranan sebagai keterampilan (skill) dan
kompetensi, sebagai
infrastruktur pendidikan, sebagai sumber bahan ajar, sebagai alat bantu dan fasilitas
pendidikan, serta sebagai
pendukung manajemen pendidikan dan pendukung keputusan.
Selain itu, dengan adanya TIK dalam dunia pendidikan setidaknya memberikan
dua keuntungan yaitu sebagai pendorong komunitas pendidikan termasuk guru untuk
lebih apresiatif dan proaktif dalam maksimalisasi potensi pendidikan, dan
memberikan kesempatan luas kepada peserta didik dalam memanfaatkan setiap
potensi yang ada, yang dapat diperoleh dari sumber-sumber yang tidak terbatas.
C.
Penerapan TIK dalam Pembelajaran
Pembelajaran merupakan
suatu istilah yang memiliki keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan. Pembelajaran merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau memberikan pelayanan
agar siswa belajar disesuaikan dengan kondisi yang
relevan.
Untuk itu,
harus dipahami bagaimana siswa memperoleh pengetahuan dari kegiatan belajarnya.
Dalam hal ini, belajar bagi anak usia dini adalah melalui
bermain yang kemudian dapat menstimulasi perkembangan dirinya secara optimal.
Dikaitkan dengan kondisi relevan yang ada di sekitar anak yaitu anak berada
di lingkungan serba teknologi, maka kegiatan pembelajaran haruslah dapat
menyesuaikan dengan kondisi tersebut. Bentuk penyesuaian tersebut mengarahkan
pada kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran ataupun sebagai perangkat pendukung kelancaran proses pembelajaran. Adapun penggunaan TIK dalam pembelajaran khususnya di jenjang
pendidikan anak usia dini perlu memperhatikan tingkat usia dan kaidah tahapan
pembelajaran anak agar penerapan TIK berfungsi secara benar dan pemanfaatannya
dapat menstimulasi seluruh aspek perkembangan anak. Berikut cara penerapan TIK
dalam pembelajaran anak usia dini yang dikelompokkan berdasarkan kelompok usia:[5]
1. Pada perkembangan anak usia 0-2 tahun, anak mulai belajar mendengar dan
mengenal sekitarnya, dari rangsangan-rangsangan yang ditimbulkan melalui gerakan,
serta suara. Kemudian anak mulai menirukan ketika mereka mulai belajar
berbicara. Pemberian IT pada usia anak demikian dapat melalui multimedia dengan
cara diputarkan lagu-lagu rohani atau lagu anak. Mengenalkan warna juga dapat
melalui multimedia dengan memutarkan film-film kartun anak, yang tentunya
mendidik.
2. Pada anak kelompok usia 3-4 tahun, anak mulai menggunakan kalimat yang
hampir lengkap, hal ini dapat dilihat dari cara mereka menanyakan sesuatu hal.
Menurut Piaget, cara anak mengajukan pertanyaan menunjukkan perkembangan
kognitif seorang anak. Oleh karenannya penting diberikan IT melalui multimedia,
dengan cara seperti pada usia anak 0–2 tahun, tetapi cara pembelajarannya meningkat disesuaikan dengan usia anak yang
telah dapat menerima rangsangan lebih banyak, namun tentu saja perlu
pendampingan guru dan orang tua sehingga dapat terlihat sejauh mana anak mampu
untuk belajar. Semakin banyak kesempatan anak belajar untuk berbicara, dapat
membantu anak menumbuhkan rasa percaya diri.
3. Pada kelompok usia 5-6 tahun, pengenalan dunia IT sudah lebih meningkat.
Pengenalan dapat berupa pengenalan perangkat keras komputer (hardware) yang
bisa dilihat dan dipegang langsung oleh anak, misalnya: CPU, Monitor, Mouse,
Keyboard dan Printer. Pengenalan perangkat keras ini juga dilengkapi dengan
penjelasan fungsi dari masing-masing alat dengan cara langsung dipraktekkan
(learning by doing).
4. Pada kelompok usia 7-8 tahun, pengenalan dunia IT sudah masuk pada tingkat
program interaktif, dimana anak sudah bisa berinteraksi dengan program aplikasi
pembelajaran.
Berdasarkan cara
penerapan TIK pada pembelajaran anak usia dini yang telah diuraikan di atas, berikut
ini dijelaskan pula jenis
dan ragam TIK
yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran di paud, yaitu:[6]
1.
Audio
dan video player
Audio dan video player adalah perangkat
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang paling mudah digunakan. Selain karena kemudahan
dalam penggunaannya, ketersediaan perangkatnya relatif lebih mudah ditemukan. Perangkat audio
dan video player merupakan media pembelajaran yang menggabungkan antara media
audio dan visual.
2.
Komputer
Komputer adalah salah satu perangkat Teknologi
Informasi dan Komunikasi yang sudah banyak dimanfaatkan keberadaannya dalam
proses pembelajaran. Berbagai jenis komputer pabrikan dapat menjadi pilihan
sesuai kemampuan masing-masing.
3.
Internet
Manfaat internet dalam dunia pendidikan tidak
diragukan lagi dengan tersedianya informasi tentang berbagai bidang dalam
jumlah yang melimpah. Kekayaan
akan informasi yang sekarang tersedia di internet harus benar-benar
dimanfaatkan oleh guru dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Kaitannya dengan
kelebihan internet bagi guru, Rekdale mengemukakan bahwa internet sangat
potensial untuk mendukung pengembangan profesional guru karena internet
menawarkan beberapa kesempatan untuk diraih[7], yakni:
a.
Meningkatkan
pengetahuan
b.
Berbagi sumber diantara
rekan sejawat
c.
Bekerjasama dengan
guru-guru dari luar negeri
d.
Kesempatan untuk
menerbitkan/mengumumkan gagasan yang dimiliki secara online
e.
Mengatur komunikasi
secara teratur
f.
Berpartisipasi
dalam forum dengan rekan sejawat baik lokal maupun internasional
Selain itu, dalam kaitannya dengan
sumber bahan mengajar, guru mendapat kemudahan untuk
mencari informasi melalui internet, diantaranya dapat:
a.
Mengakses rencana belajar
mengajar dan metodologi
baru
b.
Memperoleh bahan baku
dan bahan jadi yang cocok untuk segala bidang pelajaran
c.
Mengumumkan dan berbagi
sumber.
Sedangkan untuk peserta didik,
internet menawarkan kesempatan untuk belajar sendiri secara cepat untuk meningkatkan
pengetahuan, belajar
interaktif, dan mengembangkan kemampuan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh
peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat kemudian dimanfaatkan di
dunia pendidikan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
proses pendidikan, salah satunya dalam proses pengembangan pembelajaran.
Adapun pengembangan
dalam pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi khususnya di
jenjang pendidikan anak usia dini harus sesuai prinsip yaitu belajar sambil
bermain. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media
pembelajaran pun bertujuan agar imajinasi anak berkembang optimal, serta sebagai
sarana dalam mempermudah proses pembelajaran agar lebih menyenangkan bagi anak.
B.
Saran
Pemanfaataan TIK
dalam pendidikan bagai dua sisi mata uang. Dalam penggunaannya, hendaknya
memperhatikan dampat positif maupun negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi
bagi anak.
DAFTAR PUSTAKA
Ermayani,
Desi.
Rusdi, Iden. 2016. Modul Guru Pembelajar
Pemanfaatan TIK di TK.
Bandung: PPPPTK dan PLB.
Kementerian Negera Riset dan
Teknologi. 2006.
PUSTEKKOM,
2006, “Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information Communication
Technology)”
Rochaety, Eti
dkk, 2005, “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”, Jakarta: Bumi Aksara.
[1] Desi Ermayani, Iden Rusdi, Modul
Guru Pembelajar Pemanfaatan TIK di TK (PPPPTK dan PLB. Bandung: 2016),
hlm.11
[2] Ibid,hlm.12.
[3] Kementerian Negara Riset dan Teknologi, hlm.6
[4] Teknologi
Informasi dan Komunikasi (Information Communication Technology) (PUSTEKKOM, 2006), h. 64
[5] Loc.cit. hlm. 17-18.
[6] Ibid,hlm.29.
[7] Ibid, hlm.30.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar